Bersama Ruang Kita Mengabdi, Berani Memajukan Pendidikan di Pedesaan
- Kita Mengabdi
- Jul 27, 2020
- 3 min read
Updated: Aug 5, 2020

“Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu.
Orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan.”
- Mario Teguh
Berbicara tentang pendidikan di Indonesia, faktanya janji kemerdekaan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa masih belum sampai ke semua lapisan masyarakat. Saat ini setiap tahunnya kurang lebih 1,5 juta anak usia sekolah tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Provinsi Jawa Barat tercatat selama 2018 mencapai 37.971 siswa atau sekitar 20%, ini merupakan akumulasi dari angka putus sekolah SD, SMP dan SMA*. Hal itu disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya, masalah ekonomi, kemiskinan, kurangnya sarana prasarana dan lain-lain.
Pada awal tahun 2020 lalu, dunia digegerkan dengan kemunculan sebuah wabah yang melanda lebih dari 200 negara di seluruh dunia, yakni Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan. Virus ini menyebabkan banyak kerugian, selain melemahnya sektor ekonomi dan kesehatan, sektor pendidikan pun ikut terpengaruh dengan adanya virus tersebut, baik dalam hal sistem maupun keefektifan kegiatan belajar mengajar.
Telah dipahami oleh para pendidik bahwa misi pendidikan adalah mewariskan ilmu dari generasi ke generasi selanjutnya. Jangan sampai generasi itu terputuskan dengan begitu saja. Karena pendidikan adalah tanggung jawab pengabdian kita (semua orang) selaku insan-insan terdidik. Oleh karena itu, Ruang Kita Mengabdi hadir sejak 14 Mei 2019 dengan komitmen awal mengabdi untuk negeri, memberdayakan masyarakat khususnya dalam bidang pendidikan.

Bermula dari Desa Banyuresmi, sebuah desa di Kabupaten Sumedang yang menyumbang angka pernikahan dini tertinggi di Kecamatan Sukasari. Rata-rata anak usia sekolah Desa Banyuresmi harus mengalami putus sekolah seusai mencicipi bangku sekolah dasar. Posisi geografis yang diapit oleh institusi-institusi pendidikan terkemuka Indonesia kontras dengan redupnya semangat pendidikan desa tersebut.
Kak Rizky Hasanah, yang lebih akrab disapa dengan Kak Kiki, adalah seorang lulusan Psikologi Universitas Padjajaran yang mempunyai visi memajukan pendidikan Indonesia serta membangun sekolah untuk masyarakat yang kurang mampu. Di tengah segala keterbatasan yang dihadapi Kak Kiki seperti keterbatasan dana, koneksi, pengalaman, latar belakang, dan sebagainya tetap membuat Kak Kiki berusaha untuk mulai beraksi sedini mungkin melalui kolaborasi bersama dengan teman-temannya.

Sebagai founder Ruang Kita Mengabdi bersama dengan Kak Aldi Renaldi, Mahasiswa lulusan Sarjana Kelautan UNPAD, Kak Kiki dan Kak Aldi membangun Ruang Kita Mengabdi sebagai gerakan kepedulian yang aktif untuk memajukan pendidikan di daerah pedesaan. Berbagai kegiatan telah dilakukan dengan melibatkan relawan-relawan Kita Mengabdi, seperti Bina Desa yang rutin dijalankan setiap akhir pekan selama 2 bulan dengan agenda kegiatan pengembangan potensi masyarakat desa. Ada juga Volunteer Pengajar Batch 1 dan 2 yang diterjunkan ke Desa Banyuresmi untuk memenuhi kekurangan sdm guru di sekolah.
Seiring berjalannya waktu, program dan kegiatan yang telah dilaluinya membuahkan hasil, salah satunya mengawal Sekolah Impian Kita Mengabdi yakni, Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang berada di Desa Banyuresmi. Sebuah sekolah terpencil, terdiri dari tiga ruangan dan minim fasilitas pembelajaran. Meskipun telah berdiri sejak tahun 2011 namun sekolah tersebut masih menginduk ke sekolah lain.

Wabah pandemi Covid-19 tidak menghalangi semangat Ruang Kita Mengabdi. Beberapa minggu lalu, tepatnya pada bulan April 2020 SMP Banyuresmi kini mendapatkan izin dari Dinas Pendidikan dan kemudian berganti nama menjadi SMP Bina Juara pada bulan Juni 2020, yang secara resmi disahkan oleh Kepala Sekolah, Ibu Apong. Siswa-siswi pun terlihat bahagia dan gembira berkat pembinaan Ruang Kita Mengabdi, kini sekolah tersebut menjadi sekolah mandiri, ditambah dengan sarana prasarana yang mulai dibangun dengan layak tentunya dengan bantuan para donatur, sponsor dan mitra kerja. Sehingga tenaga pengajar serta para siswa yang ada di sekolah tersebut bisa lebih nyaman dan senang dalam menjalani aktivitasnya.
Tertanamnya paradigma positif masyarakat terhadap pentingnya pendidikan juga menjadi salah satu acuan gerak Ruang Kita Mengabdi, bersamaan dengan peningkatan pengalaman dan kualitas pengajar SMP Bina Juara. Selain berfokus pada pengembangan pendidikan, Ruang Kita Mengabdi juga aktif berbagi pengalaman serta menebar semangat kebaikan agar bisa bermanfaat terhadap orang lain.

Terbukti saat open recruitment volunteer Kita Peduli 2 digelar terdapat 334 pendaftar dalam tiga hari. Jumlah ini meningkat drastis dari perekrutan Kita Peduli 1 yang hanya seratus pendaftar. Sebuah pencapaian yang patut disyukuri juga, Ruang Kita Mengabdi akhirnya telah melebarkan sayap ke berbagai daerah di seluruh Indonesia yang dimotori oleh Duta Wilayah, terdiri dari daerah Bandung, Bekasi, Cirebon, Cilacap, Medan, Malang, Solo dan Boyolali. Duta Wilayah ini rencananya akan aktif membantu memajukan dan memberi kepedulian sosial khususnya dalam bidang pendidikan di daerahnya masing-masing.
Pada akhirnya, dengan berlandaskan jargon Fight Your Fears, Ruang Kita Mengabdi terus bertekad melawan keterbatasan diri, ketakutan pribadi dan sudut pandang negatif yang ada di dalam setiap pihak yang terlibat demi melahirkan setiap kebaikan.
Comments