top of page
  • Facebook
  • Instagram
  • YouTube

Gerakan Berbagi Kuota

dari Kerabat

Berbagi kuota - Cover campaign.jpg
Berbagi kuota - gugun campaign.jpg
Berbagi kuota - iyan campaign.jpg

Terhitung 15,6% pelajar Indonesia kesulitan belajar karena tidak memiliki ponsel pintar dan bagi mereka yang memiliki ponsel pintar hanya 58.8% pelajar yang dapat menjangkau akses internet yang memadai. - Komisi Perlindungan Anak Indonesia

 

Kondisi tersebut ditemui pada salah satu adik binaan Ruang Kita Mengabdi, bernama Gugun, siswa kelas 8 yang terpaksa membantu orangtuanya untuk mencari pakan ternak dan bekerja diladang. Bukan tanpa alasan ia jalankan pekerjaan beratnya tersebut demi dapat memperoleh smartphone impian yang dapat mendukung Gugun dalam mengikuti proses pembelajaran ditengah pandemi. Hampir 11 jam/hari tubuh mungilnya bekerja keras tanpa henti diladang dengan upah yang tidak seberapa.

​

Oleh karena itu, bersama dengan program #GerakanBerbagiKuotaDariKerabat mari kita atasi hambatan yang Gugun dan pelajar lainnya temui.

​

Ingin berbagi kuota untuk pelajar seperti Gugun?

Klik tombol dibawah untuk donasi :)

​

​

Berbagi Sembako untuk

Keluarga Pelajar Indonesia

Paket Sembako bagi Keluarga Pelajar (1).
Paket Sembako bagi Keluarga Pelajar (2).
Paket Sembako bagi Keluarga Pelajar (3).

Kondisi Indonesia saat ini masih belum pulih. Merebaknya pandemi covid-19 yang berkepanjangan sangat berdampak bagi kesehatan dan kondisi ekonomi masyarakat. Banyak masyarakat yang mengeluhkan kesulitan mendapatkan penghasilan padahal mereka harus memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya.
 

Seperti yang dialami oleh bu Cucu misalnya. Dalam kondisi sulit ini,  beliau harus terpaksa menjadi tulang punggung keluarga dalam mencukupi biaya kehidupan 7 anggota keluarganya setelah suami yang berprofesi sebagai tukang rongsok mulai kesulitan untuk memperoleh barang bekas sedangkan mantunya yang bekerja sebagai buruh dekor pernikahan terpaksa menepi karena sepinya permintaan akibat pandemi covid-19.

 

Profesi yang ditekuni puluhan tahun oleh Bu Cucu sebagai pengelola kebersihan (tukang sapu) di salah satu kawasan pasar di wilayah Bandung hanya dibayar dengan upah Rp. 30.000/hari dengan sistem pemberian upah setiap satu pekan sekali. Sehingga tidak setiap hari beliau dapat membawa uang dari jerih payahnya tersebut. Namun beruntungnya, bu cucu terkadang memperoleh bahan-bahan dapur dari para pedagang pasar yang berbaik hati kepadanya.

​

Ingin membantu keluarga pelajar Indonesia lainnya?

Klik tombol dibawah untuk donasi :)

Masker & Makanan Bergizi

Bagi Pejuang Nafkah

Paket Masker dan Makanan bergizi bagi pe
Paket Masker dan Makanan bergizi bagi pe

Himbauan pembatasan aktivitas publik diberlakukan sebagai upaya memutus rantai penularan Covid-19. Akan tetapi hal ini menjadi kondisi yang sangat berat bagi para pekerja yang bergantung pada penghasilan harian. Walau telah memasuki fase adaptasi kebiasaan baru, namun tetap saja lapak-lapak jualan yang biasanya ramai pembeli saat ini sepi tanpa pengunjung.

​

Hal ini dirasakan oleh Pak Asep Dian (45 tahun) seorang pedagang cimol yang tiap hari mendorong gerobaknya berkeliling menuju sudut-sudut Kota Cimahi, Jawa Barat.Sempat beliau menepi dari pekerjaannya karena sekolah-sekolah yang menjadi lokasi utama berjualan mengalihkan aktivitas belajar melalui media virtual atau dirumahkan. Namun keputusan beliau untuk menepi tidaklah lama, beliau terpikir bagaimana nasib istri dan anaknya jika beliau tidak bekerja. Semenjak itu beliau memutuskan untuk kembali mendorong gerobak cimolnya menuju lokasi-lokasi baru walaupun ada kekhawatiran tertular virus Covid-19 karena mendengar pemberitaan kejadian pemaparan covid-19 semakin marak terjadi.

​

Ingin membantu pejuang nafkah seperti Pak Asep?

Klik tombol dibawah untuk donasi :)

JANGAN KETINGGALAN INFO DAN CERITA TERBARU KAMI - SUBSCRIBE!

Thanks for submitting!

Contact us on 

I

© 2020 by Ruang Kita Mengabdi. Proudly created with Wix.com

bottom of page